Kamis, 13 Agustus 2009

Agustus DAN Ramadhan

ketika memasuki bulan agustus bangsa Indonesia merayakan hari jadinya negara Indonesia yang jatuh tepat pada tanggal 17, sudah 64 tahun lamannya kita merdeka kita diakui oleh bangsa luar atau kita diakui oleh dunia bahwa kita telah merdeka. tapi, apa sebenarnya yang bisa kita ambil dari kemerdekaan tersebut dan apa yang telah kita lakukan untuk bangsa ini agar tetap berdiri. itulah sebagain dari pertanyaan yang mungkin hanya kita sendiri saja yang bisa menjawabnya. disetiap tanggal itu Rakyat Indonesia mempersiapkan diri untuk keperluan berbagai perlombaan dari yang skala kecil seperti lomba makan kerupuk dan skala besar seperti upacara bendera yang diadakan dibawah laut yang diikuti oleh lebih dari 2500 orang. sungguh acara seperti ini tidaklah mudah butuh waktu beberapa miggu waktu untuk mempersipakan diri masing-masing, melatih mental, fisik, dan yang lainnya. tapi, apakah kita tidak pernah sadar bahwa ada bulan yang lebih penting daripada bulan agustus bulan yang mana hanya 1 tahun sekali datangnya, bulan yang dipenuhi berkah Allah SWT dan ampunan Allah. dia ialah bulan Ramadhan. sudahkah kita mempersiapkan diri sebagaimana mempersiapkan datangnya bulan agustus ?
mengapa setiap bulan agustus kita sambut dengan suka cita dan penuh penghargaan tapi takkala bulan Ramadhan datang banyak sebagaian orang yang mengeluh dan menyesali telah bertemu dengan bulan yang satu ini. apakah kita termasuk didalamnya hanya kita yang bisa menjawabnya, seharusnya kita sebagai pribadi seorang Muslim yang baik. nari kita sambut dengan suka cita dengan melatih diri seperti puasa sunnah dibulan sya'ban. seperti yang diaktan sebauah hadist aisyah berkata bahwa ia tidak pernah melihat rasulluah berpuasa banyak seperti bulan yang lainnya. banyak lagi tips-tips yang lain untuk melatih diri kita agar bulan ramdhan tahun ini, kita ambil dengna suka cita seperti bersedekah, infak sodhakaoh dan yang lainnya. oleh karena itu mari kita bersama-sama menyambut ramadhan dengan suka cita dan penuh pedoman hidup karena hanya jika kita bisa merasakan ramadhan kali ini belum tentu Ramadhan ynag akan datang kita meraihnya manfaatkanlah waktu yang diberikan oleh Allah SWT kepada diri kita semoga kita dimasukkan kedalam golongan orang-orang yang bertakwa.


Read more...

Mengapa Hati Membatu ?

Mengapa Hati Membatu?

Ibnu al-Qayyim rahimahullah mengatakan dalam kitabnya Bada’i al-Fawa’id [3/743], “Tatkala mata telah mengalami kekeringan disebabkan tidak pernah menangis karena takut kepada Allah ta’ala, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya keringnya mata itu adalah bersumber dari kerasnya hati. Hati yang paling jauh dari Allah adalah hati yang keras.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berdoa kepada Allah agar terlindung dari hati yang tidak khusyu’, sebagaimana terdapat dalam hadits, “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari hawa nafsu yang tidak pernah merasa kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR. Muslim [2722]).

Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir radhiyallahu’anhu, dia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah keselamatan itu? Apakah keselamatan itu?”. Maka Nabi menjawab, “Tahanlah lisanmu, hendaknya rumah terasa luas untukmu, dan tangisilah kesalahan-kesalahanmu.” (HR. Tirmidzi [2406], dia mengatakan; hadits hasan. Hadits ini disahihkan al-Albani dalam Shahih at-Targhib [2741]).

Abu Sulaiman ad-Darani rahimahullah mengatakan [al-Bidayah wa an-Nihayah, 10/256], “Segala sesuatu memiliki ciri, sedangkan ciri orang yang dibiarkan binasa adalah tidak bisa menangis karena takut kepada Allah.”

Di antara sebab kerasnya hati adalah :

* Berlebihan dalam berbicara
* Melakukan kemaksiatan atau tidak menunaikan kewajiban
* Terlalu banyak tertawa
* Terlalu banyak makan
* Banyak berbuat dosa
* Berteman dengan orang-orang yang jelek agamanya

Agar hati yang keras menjadi lembut
Disebutkan oleh Ibnu al-Qayyim di dalam al-Wabil as-Shayyib [hal.99] bahwa suatu ketika ada seorang lelaki yang berkata kepada Hasan al-Bashri, “Wahai Abu Sa’id! Aku mengadu kepadamu tentang kerasnya hatiku.” Maka Beliau menjawab, “Lembutkanlah hatimu dengan berdzikir.”

Sebab-sebab agar hati menjadi lembut dan mudah menangis karena Allah antara lain :

* Mengenal Allah melalui nama-nama, sifat-sifat, dan perbuatan-perbuatan-Nya
* Membaca al-Qur’an dan merenungi kandungan maknanya
* Banyak berdzikir kepada Allah
* Memperbanyak ketaatan
* Mengingat kematian, menyaksikan orang yang sedang di ambang kematian atau melihat jenazah orang
* Mengkonsumsi makanan yang halal
* Menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat
* Sering mendengarkan nasehat
* Mengingat kengerian hari kiamat, sedikitnya bekal kita dan merasa takut kepada Allah
* Meneteskan air mata ketika berziarah kubur
* Mengambil pelajaran dari kejadian di dunia seperti melihat api lalu teringat akan neraka
* Berdoa
* Memaksa diri agar bisa menangis di kala sendiri

[diringkas dari al-Buka' min Khas-yatillah, hal. 18-33 karya Ihsan bin Muhammad al-'Utaibi]

Tidak mengamalkan ilmu, sebab hati menjadi keras

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Disebabkan tindakan (ahli kitab) membatalkan ikatan perjanjian mereka, maka Kami pun melaknat mereka, dan Kami jadikan keras hati mereka. Mereka menyelewengkan kata-kata (ayat-ayat) dari tempat (makna) yang semestinya, dan mereka juga telah melupakan sebagian besar peringatan yang diberikan kepadanya.” (QS. Al-Maa’idah : 13).

Syaikh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa kerasnya hati ini termasuk hukuman paling parah yang menimpa manusia (akibat dosanya). Ayat-ayat dan peringatan tidak lagi bermanfaat baginya. Dia tidak merasa takut melakukan kejelekan, dan tidak terpacu melakukan kebaikan, sehingga petunjuk (ilmu) yang sampai kepadanya bukannya menambah baik justru semakin menambah buruk keadaannya (lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 225)

From : Fesbuk Untuk Dakwah




Read more...

Senin, 10 Agustus 2009

Selamat Datang Ramadhan Mubarak

Ramadhan adalah bulan dedikasi untuk Al Quran. Semoga kita semua bisa berhubungan dengan kebaikan sepanjang bulan suci ini.

Ramadhan Mubarak untuk kita semua. Kami memohon kepada Allah swt agar senantiasa membimbing kita melakukan perbuatan baik, dan berkenan menerima ibadah shaum dan doa kita.

Ramadhan adalah bulan Al Quran dan kebaikan. Ibnu Abbas mengatakan, “Saya tidak pernah melihat orang yang lebih baik lagi daripada Rasulullah, dan dia adalah orang yang paling murah hati ketika Jibril membacakan Quran dengannya.”

Imam Malik biasanya menutup semua buku hadis dan fiqihnya pada bulan Ramadhan dan mendedikasikan waktunya untuk Al Quran sepanjang bulan ini.

Allah swt berfirman bahwa Ramadhan adalah bulan di mana Al Quran diturunkan. Jadi, pembukaan Quran dimulai pada bulan Ramadhan.

Maka, saudara-saudariku, kita harus fokus pada Al Quran selama bulan suci ini. Janganlah kita pernah lupa bahwa Ramadhan adalah bulan di mana banyak peperangan besar terjadi, seperti perang yang biasa saja, perang Badar, dan juga penaklukan kota Mekkah yang terjadi pada bulan ini. Juga ada peperangan besar yang menyelematkan bangsa Muslim dari invasi bangsa Mongol, yaitu pada perang Ayn Jalut.

Jadi jangan pernah juga kita melupakan bahwa saudara-sudara kita berjuang bersama kita, hendaknya untuk mereka itu kita senantiasa berdoa dan mengirimkan dukungan.

Kita harus bersyukur bahwa kita masih diberi kesempatan untuk berbuka shaum bersama keluarga kita, sementara ribuan saudara kita di penjara dan hanya Allah yang tahu kondisi mereka. Mereka adalah ribuan keluarga yang terpisahkan dari keluarga terkasihnya. Mari kita doakan mereka sepanjang Ramadhan ini.

Ya Allah, bebaskanlah saudara-saudara Muslim kami dari penjara para tiran, dan berkahilah mereka dengan rahmatmu. Ya Allah, terima lah perbuatan baik kami dan maafkanlah kesalahan-kesalahan kami selama ini. Amiin.

oleh : Anwar Alawlaki, eramuslim.com





Read more...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP